Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK): Langkah-Langkah 
Mendapatkan Izin
Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dapat dibagi ke dalam tiga tahap:
TAHAP 1: Sertifikasi Tenaga Ahli (SKA)/Trampil (SKT)
TAHAP 2: Sertifikasi Badan Usaha (SBU)
TAHAP 3: Pengurusan SIUJK
Sebelum membahas ketiga tahap di atas, pertama, pastikan bahwa Anda memiliki dokumen-dokumen yang standar. Bila usaha Anda berbentuk PT misalnya, dokumen-dokumen berikut sudah ada: akte pendirian PT, SK Menteri Hukum dan HAM, Surat Keterangan Domisili Usaha, NPWP, SIUP, TDP dan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Kedua, tentukan besar proyek yang akan Anda garap- apakah mau menggarap proyek kecil (di bawah Rp500 juta), proyek menengah (Rp500 juta sd Rp 10 Miliar) atau proyek skala besar (di atas Rp10 M).
TAHAP 2: Sertifikasi Badan Usaha (SBU)
TAHAP 3: Pengurusan SIUJK
Sebelum membahas ketiga tahap di atas, pertama, pastikan bahwa Anda memiliki dokumen-dokumen yang standar. Bila usaha Anda berbentuk PT misalnya, dokumen-dokumen berikut sudah ada: akte pendirian PT, SK Menteri Hukum dan HAM, Surat Keterangan Domisili Usaha, NPWP, SIUP, TDP dan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Kedua, tentukan besar proyek yang akan Anda garap- apakah mau menggarap proyek kecil (di bawah Rp500 juta), proyek menengah (Rp500 juta sd Rp 10 Miliar) atau proyek skala besar (di atas Rp10 M).
LPJK telah membuat kualifikasi perusahaan dengan nilai proyek: K1, K2, K3, M1, M2, B1, dan B2. 
Kalau
 perusahaan Anda masih baru di bidang jasa konstruksi, Anda hanya 
mempunyai dua pilihan: memilih proyek kecil (K1) atau menengah (M1). 
Kualifikasi Anda nanti dapat ditingkatkan sesuai dengan pengalaman Anda 
di bidang konstruksi. Bila Anda memilih kualifikasi kecil (K1) misalnya,
 Anda harus mempunyai pengalaman tertentu untuk bisa naik ke kualikasi 
K2, K3 dan seterusnya. 
Dokumentasikanlah
 pengalaman-pengalaman Anda- kontrak, berita acara selesai proyek- 
sebagai acuan bagi LPJK untuk meningkatkan kualikasi Anda di bidang jasa
 konstruksi.
TAHAP 1: SERTIFIKASI TENAGA AHLI (SKA)/TENAGA TRAMPIL (SKT)
Apakah Anda membutuhkan SKA atau SKT? Ini tergantung dari kualifikasi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang Anda butuhkan. 
Bila Anda memulai dengan klasifikasi kecil (K1), Anda cukup membutuhkan SKT. Tenaga ahli cukup dengan izasah SMU atau STM. 
Bila Anda memilih SIUJK Klasifikasi M1 misalnya, Anda membutuhkan SKA. Anda harus memiliki tenaga ahli minimal sarjana. Berapa orang sarjana yang Anda butuhkan- ini tergantung dari berapa bidang yang akan Anda garap. Bila perusahaan Anda adalah pemula, hanya 4 klasifikasi (bidang) dan hanya 4 sub-klasifikasi (sub-bidang) yang bisa Anda garap.
Bila Anda memilih SIUJK Klasifikasi M1 misalnya, Anda membutuhkan SKA. Anda harus memiliki tenaga ahli minimal sarjana. Berapa orang sarjana yang Anda butuhkan- ini tergantung dari berapa bidang yang akan Anda garap. Bila perusahaan Anda adalah pemula, hanya 4 klasifikasi (bidang) dan hanya 4 sub-klasifikasi (sub-bidang) yang bisa Anda garap.
KLASIFIKASI
Klasifikasi
 yang ada (sesuai dengan peratuan baru Lembaga Pengembagan Jasa 
Konstruksi) adalah Bangunan Gedung, Bangunan Sipil, Instalasi Mekanikal 
dan Eletrikal, Jasa Pelaksanaan Lainnya, Jasa Pelaksanaan Spesialis, 
Jasa Pelaksanaan Ketrampilan. Masing-masing klasifikasi ini masih 
mempunyai sub-klasifikasi. Jadi, Anda harus memilih klasifikasi dan 
sub-klasifikasi mana yang akan Anda garap. 
Lembaga
 Pengmbangan Jasa Konstruksi telah mengeluarkan klasifikasi dan 
sub-klasifikasi lengkap dengan kode-kodenya untuk izin usaha jasa 
konstruksi.
BERAPA SKA YANG ANDA BUTUHKAN?
Jumlah
 SKA yang Anda butuhkan tergantung dari berapa bidang yang akan Anda 
garap. Bila Anda memilih 4 bidang, paling tidak Anda membutuhkan 5 SKA. 
Bila perusahaan Anda misalnya memilih kualifikasi M1, maka Anda harus 
memiliki satu SKA penanggung jawab teknik dan  4 penangjungjawab 
klasifikasi (bidang). 
Bila 
perusahaan Anda hanya menggarap 3 klasifikasi, maka Anda membutuhkan 4 
SKA: 1 penanggungjawab teknik, 3 penanggungjawab klasifikasi.
Semua
 SKA harus mengikuti training yang telah ditentukan oleh asosiasi 
profesi terkait dan mengikuti wawancara atau membuat sebuah karya ilmiah
 sesuai dengan bidang yang mereka pilih sebelum mendapatkan sertikasi 
tenaga ahli (SKA).
SYARAT UNTUK SKA
SYARAT UNTUK SKA
- S1 Teknik dan Pertanian
- Mengisi Formulir Keanggotaan
- Fotocopy Izasa S1
- Fotocopy KTP
- Pasfoto 3x4 4 Lembar
- NPWP
Ini
 bisa memakan waktu sampai satu bulan. Pertama, tenaga ahli akan 
mengikuti training dan interview sesuai dengan jadwal yang telah 
ditentukan oleh asosisasi profesi. Setelah dinyataka lulus, asosiasi 
tersebut akan mendaftarkan tenaga ahli tersebut ke Lembaga Pengembangan 
Jasa Konstruksi (LPJK). LPJK kemudian akan mengeluarkan Sertikasi Tenaga
 Ahli sesuai dengan bidang yang ia pilih.
   
TAHAP 2: SERTIFIKASI BADAN USAHA
Bila perusahaan Anda telah memiliki 
sertifikasi tenaga ahli (SKA), baru Anda bisa mengurus sertifikasi badan
 usaha (SBU). Tanpa SKA, Anda tidak mungkin mendapatkan SBU. 
Untuk
 mendapatkan SBU, selain SKA, Anda harus menjadi anggota salah satu 
asosiasi, yang terakreditasi di LPJK. Kemudian, Anda membayar sejumlah 
biaya untuk mengurus SBU sesuai dengan bidang yang Anda garap. Banyak 
dokumen yang perlu Anda siapkan bila Anda mau mendapatkan SBU.
Pengurusan SBU ini bisa mengambil waktu kurang lebih 1 bulan bahkan lebih, tergantung banyaknya SBU yang diproses di LPJK.
SYARAT UNTUK SBU
- Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)
- SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
- Surat Keterangan Domisili Usaha
- Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Pengusaha Kena Pajak (PKP)
- Neraca & Laporan Keuangan Perusahaan
- Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
- Kartu Anggota Assosiasi (KTA)
- KTP Pengurus Perusahaan
- Kartu Keluarga Penanggungjawab Perusahaan
- Pas Foto 4x6 4 lembar
- Struktur Organisasi
TAHAP 3: SIUJK
Bila Anda sudah mempunyai SKA dan SBU, barulah Anda bisa mengurus Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) ke Pemda terkait.PERSYARATAN UNTUK SIUJK?
Berikut adalah syarat-syarat dokumen yang diperlukan:
- Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)
- SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
- Surat Keterangan Domisili Usaha
- Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Pengusaha Kena Pajak (PKP)
- Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
- Sertfikasi Bada Usaha (SBU)
- KTP Pengurus Perusahaan
- Pas Foto 4x6 2 lembar
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar